Senin, 18 Maret 2013

Tips mengajar


Anak-anak harus selalu berada dalam kondisi terfokus

yang harus seimbang antara

* tidak menegangkan, karena bila anak tegang otaknya tidak akan bisa berpikir optimal
* tidak terlalu santai, karena cenderung membuat anak bosan dan mulai melakukan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi seluruh kelas.
* Have fun! Kalau gurunya have fun, anak-anak bisa merasakannya. Dan keceriaan itu menular.

Mengatur kelas

* Mulailah setiap kelas baru dengan membuat kesepakatan. Biarkan anak-anak sendiri yang memutuskan apa tata tertib yang mereka mau punyai untuk kelasnya. Kita hanya mengarahkan dan menambah ide-ide
*Tempat duduk berselang-seling laki-laki dan perempuan. 

Menyiapkan kelas di pagi hari

Salah satu anak (biasanya salah satu dari yang piket hari itu) berseru “berdiri”, lalu semua anak berdiri. “Beri salam!”. Lalu semua anak berseru Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Lalu semua duduk kembali

Mengatasi kelas yang hiperaktif

* Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dan diberikan sistem points untuk kelompok yang telah bisa berpartisipasi, dan mengurangi points untuk kelompok yang tidak tertib. Pada awal hari tiap kelompok diberi 100 points. Rewards diberikan untuk kelas pada akhir semester, sebaiknya bukan gimmick (misal permen) tapi hal yang pedagogis (misal buku cerita anak-anak)

* Mendekati anak-anak yang paling aktif dan bandel, dan meminta mereka menjadi Pasukan Penjaga Kelas. Pasukan Penjaga Kelas ini akan mengucapkan janji di depan kelas: “1. Saya, Pasukan Penjaga Kelas, berjanji akan menjaga ketertiban kelas. 2. Bila ada yang tidak tertib, maka akan saya ingatkan dengan santun”.

Menenangkan kelas/mengembalikan fokus pada guru

Kelas yang baik bukanlah kelas yang selalu tenang. Kelas akan gaduh-tapi-terarah ketika sedang kerja kelompok atau diskusi. Untuk mengembalikan fokus, sebaiknya kita tidak mencoba membuat suara yang lebih lantang daripada suara anak-anak, misal dengan berteriak atau dengan memukul-mukul meja atau papan tulis; tapi sebaiknya dengan mengalihkan arus perhatian anak-anak dari teman-temannya ke guru.

Mengatur mobilitas kelas

Duduk berjam-jam di kursi jelas membuat anak bosan. Guru harus bisa menyediakan ruang mobilitas siswa agar semangat dan perhatian siswa tetap terfokus, tapi harus bisa mengatur mobilitas ini agar tidak berubah menjadi kekacauan.

* Menyanyi ‘Lingkaran besar-lingkaran besar’ ketika meminta siswa membentuk lingkaran di depan kelas

Memanfaatkan lagu

* Bila kita membawa laptop atau ipod dan speaker mini, kita bisa memanfaatkan lagu-lagu untuk membantu manajemen kelas.

* Putar lagu yang berirama sangat cepat (seperti Bumble Bee) ketika kita sedang meminta anak untuk secara cepat mengerjakan beberapa soal latihan. Tempo cepat ini biasanya bisa memicu anak untuk menyelesaikan soal lebih cepat, atau setidak-tidaknya tidak meminimalisasi kemungkinan anak yang bermalas-malasan dan membuang-buang waktu

* Gunakan lagu sebagai target waktu. Misal, minta anak-anak untuk menyelesaikan suatu tugas sampai pada batas waktu berhentinya lagu.

Membagi kelompok

Cara paling gampang adalah membagi kelompok dengan meminta anak berhitung berurutan. Misal, kita ingin membagi kelas menjadi 4 kelompok, maka minta anak untuk berhitung berurutan 1-4 dan kembali lagi 1-4 dan begitu seterusnya sampai semua anak telah mendapatkan angka. Tips: terkadang anak lupa angka yang tadi disebutkan, maka sambil berhitung, minta anak mengangkat jarinya sebanyak angkanya dan jangan diturunkan sampai selesai pembagian kelompok.

Membagikan buku PR (atau benda-benda apa saja) dengan lebih menyenangkan

Minta anak membentuk lingkaran, dan berikan semua buku PR pada salah satu anak. Minta semuanya menyanyikan lagu “Di Sini Senang, Di Sana Senang” (atau lagu apa saja yang ceria J) dan minta ia mencari bukunya. Lalu minta si anak memberikan semua buku sisanya pada anak di sebelah kanannya. Dan begitu seterusnya sampai semua buku berada di tangan pemiliknya masing-masing.

Membantu anak mengingat-ingat PR atau pesan untuk keesokan hari

 ‘kartu tugas’, dan anak-anak mengisinya dengan kertas buram/kertas bekas. 15 menit sebelum pelajaran di sekolah berakhir,  meminta semua anak mencatat pesan-pesan untuk keesokan harinya.

Menanamkan tata tertib

anak-anak harus belajar untuk tidak saling memaki atau berkata kotor, juga mengurangi kekerasan antarsiswa dan pada binatang, serta menghilangkan kebiasaan berebutan dan membuang sampah sembarangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar